Perekonomian global telah melambat sejak beberapa tahun terakhir, terutama sebagai dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Namun, Indonesia dapat memanfaatkan pasar Asean
Akhir-akhir ini terdengar rumor jika perekonomian dunia akan mengalami resesi tahun 2023. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pandemi COVID-19, ketidakpastian politik, dan
Resesi ekonomi merupakan kondisi ketika perekonomian suatu negara mengalami penurunan secara signifikan. Hal ini terjadi ketika ada penurunan GDP (Gross Domestic Product) selama dua kuartal

Nikel adalah salah satu logam yang penting untuk industri modern, seperti pembuatan baterai, katalis, dan baja tahan karat. Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia,

Konflik antara Rusia dan Ukraina telah menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan pada skala internasional. Kedua negara tersebut memiliki pengaruh ekonomi yang signifikan dan perang antara

Resesi merupakan suatu fase dimana terjadi penurunan jangka panjang yang signifikan dari suatu aktivitas ekonomi. Hal ini ditandai dengan menurunnya produksi barang dan jasa, meningkatnya

Dampak resesi global mulai terasa di Indonesia. Salah satu tandanya, kinerja ekspor yang menopang perekonomian tahun lalu mulai melemah. Keprihatinan terhadap dampak resesi global terhadap

2022 adalah angin puyuh dan 2023 tampaknya akan menyusul. Dari kekurangan pangan global hingga bencana lingkungan dan perang, tahun 2022 merupakan tahun yang sulit bagi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta menyoroti perubahan ekonomi global yang dibayangi resesi. Mahendra Siregar, Ketua Dewan OJK, mengatakan perkiraan menunjukkan resesi global hampir pasti terjadi

Karena krisis ekonomi saat ini di Inggris, inflasi telah meningkat setidaknya 10% sejak Juli. Ini bukan pertama kalinya krisis ini terjadi, tetapi Inggris mengalaminya pada